Kematian Tidak Terungkap Selama 65 Tahun Yang Menjadi Misteri

Banyak kasus di dunia ini yang belum terungkap oleh para penyidik. Salah satu kasus yang masih menjadi misteri adalah "Somerton Man".


Pada 1 Desember 1948, sesosok mayat pria ditemukan di pantai Somerton, Adelaide, Australia. Polisi mengindikasi kemungkinan berumur 40-an. Kondisi mayat sangat lengkap, tak ada tanda-tanda kekerasan fisik, bukti pembunuhan, atau kemungkinan penyakit.

Namun, ditemukan beberapa keanehan. Tak ditemukan label (merk) pakaian, celana, sepatu. Pokoknya sangat polos. Catatan gigi juga tak ada kecocokan dengan data penduduk. Jadi pria ini tak diketahui identitasnya.

Satu keanehan yang menambah daftar misteri yakni, ditemukan kertas di dalam kantong rahasia celana pria tersebut berbunyi "Tamam Shud". Kalimat  berupa kode ini hanya bisa ditemukan pada bagian belakang buku The Rubaiyat of Omar Khayyam yang sudah sangat jarang.

Polisi pun memanggil pemecah kode profesional. Namun tak ada yang bisa mengurai artinya. Hingga saat ini kasus ini masih terbuka bagi kesatuan kriminal kepolisian Australia Selatan. Setelah 65 tahun, penyidik tetap mencari sebab kematian The Somerton Man.

Alasan kenapa Mata Manusia Warnanya Berbeda Beda

Pernah mendengar gurauan "Sering-sering makan keju biar matanya biru" ? Apakah makanan berpengaruh pada warna mata? Tentu tidak, melainkan warisan genetik. Lantas, mengapa warnanya berbeda-beda?

Pada mata manusia terdapat bagian iris mata. Nah, iris mata terdiri dari beberapa lapisan antara lain lapisan depan dan lapisan  stroma yang merupakan bagian penting yang menentukan penampakan warna mata.


Warna mata manusia tergantung pada jumlah sel-sel melanosit  pada iris mata dan bagaimana persebarannya. Sel-sel melanosit ini akan menghasilkan melanin yaitu sejenis pigmen yang dapat ditemukan pada mata yang memberi warna pada iris mata tersebut.

Pigmentasi iris mata bervariasi dari cokelat terang sampai hitam tergantung dari jumlah melanin pada epitelium pigmen yang terletak di bagian belakang iris, jumlah melanin pada stroma, dan kepadatan sel di stroma.

Misalnya saja pada mata berwarna cokelat, terdapat melanosit dan melanosom yang melimpah di epitelium pigmen dan stroma. Sementara itu, pada iris mata yang berwarna biru, lapisan tersebut mengandung sedikit melanin.

Pada  warna mata biru, hijau, dan hazel terdapat hamburan Rayleigh pada cahaya di stroma. Hamburan Rayleigh sendiri dapat dipahami sebagai hamburan elastis cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya oleh partikel yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya.

Patut diingat, tidak ada pigmen berwarna biru atau hazel. Jadi,  warna mata merupakan warna struktural dan bervariasi tergantung pada kondisi cahaya, terutama untuk warna mata yang terang. Warna struktural sendiri dihasilkan dari permukaan struktur mikroskopis yang dapat mempengaruhi cahaya tampak yang kadang berkombinasi dengan pigmen.

Bingung? Lebih mudahnya, coba perhatikan  bulu pada ekor merak yang memiliki pigmen cokelat tetapi strukturnya membuatnya terlihat tampak berwarna biru, toska, hijau, atau warna-warni.

Sumber:
sains.

Kebiasaan Duduk Begini Bisa Turunkan Gairah Seks Anda Lho


Turunnya gairah seks tak melulu dikaitkan dengan kesalahan pada pola makan dan berat badan yang melonjak tajam. Baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan kebiasaan duduk yang keliru ternyata tak hanya menyebabkan postur tubuh berubah, tapi membuat Anda malas bercinta.

Kesimpulan ini diperoleh peneliti setelah mengamati 74 orang dari Selandia Baru. Untuk keperluan studi ini, mereka diminta duduk dengan berbagai posisi, termasuk duduk tegak maupun duduk dengan punggung membungkuk sembari membaca.

Bersamaan dengan itu, detak jantung dan tekanan darah partisipan terus diukur. Mereka juga menjalani tes khusus yang dapat memicu stres pada partisipan. Hal ini dilakukan untuk mengukur respons stres partisipan, termasuk mood mereka.

"Ternyata kalau kita terbiasa duduk melorot (di atas kursi) atau membungkuk dan kurang olahraga, maka hal-hal negatif akan muncul pada diri kita, seperti depresi, mudah marah, bahkan libido kita juga akan menurun," tandas Sammy Margo dari Chartered Society of Physiotherapists.

Bagaimana bisa begitu? Margo menjelaskan bahwa duduk dalam posisi membungkuk akan menekan bagian perut, sehingga suplai oksigen dan nutrisi ke penjuru tubuh menjadi terhambat.

"Akibatnya pencernaan bisa terganggu, dan inilah yang menyebabkan kita selalu terlihat letih dan lesu," sambung Margo seperti dikutip dari jurnal Health Psychology, Minggu (21/9/2014).

Tak hanya lesu, bila seseorang terbiasa duduk melorot atau membungkuk maka pernapasannya juga terganggu. "Bila ini terjadi maka tubuh akan menganggap dirinya sedang berada dalam bahaya dan ini membuatnya makin tertekan. Pada akhirnya tidurnya terganggu dan energinya menurun tajam. Tentu saja mereka jadi malas bercinta atau tak punya kekuatan untuk melakukannya," terangnya.

Bahkan dari hasil pengamatan peneliti terhadap cara bicara partisipan juga terungkap bahwa orang yang sering duduk melorot di kursi atau membungkuk juga cenderung tak banyak bicara. Sekali bicara pun mereka menggunakan lebih banyak kata-kata negatif, entah itu menunjukkan kemarahan atau kesedihan ketimbang yang terbiasa duduk tegak.

"Ini artinya membiasakan duduk tegak bukan semata bagus untuk pembentukan postur tubuh, tapi juga mencegah Anda stres," tutup peneliti.
Sumber

Waktu Bercinta Paling Tepat Setelah Istri Keguguran


Usai keguguran, trauma psikis karena baru saja kehilangan anak serta trauma fisik bisa dialami setiap wanita. Memang butuh waktu tetapi meski demikian usai keguguran bukan berarti hambatan bagi pasutri untuk bisa bercinta lagi demi mendapatkan momongan bukan?

Seperti penuturan dr Hari Nugroho SpOG, memang tidak ada patokan kawan watu paling tepat untuk berhubungan intim setelah istri mengalami keguguran. Hal terpenting adalah asal sudah tidak terjadi perdarahan, hubungan intim bisa dilakukan.

"Umumnya 40 hari setelah keguguran, istri sudah tidak mengalami perdarahan, suami istri sudah bisa bercinta lagi," kata dokter yang praktik di RSUD Dr Soetomo ini saat dihubungi detikHealth, Senin (22/9/2014).

Sementara itu, seksolog dr Andri Wanananda MS menekankan hubungan intim setelah istri mengalami keguguran harus mempertimbangkan aspek psikologis dan fisik. Secara psikologis, artinya istri telah tenang, bisa ikhlas menerima peristiwa keguguran yang mengakibatkan trauma psikologis.

Selain itu, dikatakan dr Andri keluarnya bakal janin dari vagina menimbulkan sedikit trauma hingga penetrasi penis ke dalam vagina bisa memicu antagonisme erotik. Sedangkan, aspek fisik merujuk pada jaringan saluran vagina dan rahim telah pulih, keseimbangan hormonal juga telah tercapai sehingga gairah bisa optimal.

"Sebab, bisa terjadi persarafan genital yang memicu rasa erotik saat bercinta belum pulih sepenuhnya, hingga bercinta terasa hambar yang membuat wanita sulit menikmati orgasme," tutur dr Andri.

"Dianjurkan pula untuk melakukan exercise fisik secara regular didukung oleh asupan gizi yang seimbang dan waktu istirahat yang cukup. Umumnya setelah 2-3 bulan terjadinya pemulihan fisik optimal maka melakukan hubungan intim kembali," tandas dr Andri.
Sumber
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Arsip Blog